Friday, July 6, 2012

Meraih Ibadat Iktikaf Sebulan di Masjid Nabawi

BAHAYA LISAN - Lisan adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus. Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh. Seorang manusia bisa masuk surga disebabkan lisannya. Apabila benar lisannya, maka dia akan mendapatkan pahala, dan sebaliknya bila salah maka dia mendapatkan dosa. Lisan manusia bisa mewujudkan dzikir, tasbih, dan tahlil, atau membaca al-Qur`an, atau ucapan amar ma'ruf nahi munkar, berbuat baik kepada manusia, dan mengajak mereka kepada kebaikan. Lisan adalah salah satu nikmat Allah jika dipergunakan oleh hamba untuk kebaikan, petunjuk, dan keshalihan.Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اِعْوَجَجْنَا.

"Apabila anak cucu Adam masuk waktu pagi hari, maka seluruh anggota badan tunduk kepada lisan, seraya berkata, 'Bertakwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami, karena kami mengikutimu, apabila kamu lurus, maka kami pun lurus, dan apabila kamu bengkok, maka kami pun bengkok'." (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

Tidak seorang pun dapat selamat dari tergelincirnya lisan kecuali orang yang mau mengendalikannya dengan tali kekang syariat, sehingga lisannya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang memberi manfaat di dunia dan akhirat. Ketika Aisyah berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةَ كَذَا وَكَذَا، تَعْنِيْ قَصِيْرَةً، فَقَالَ: لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ الْبَحْرِ لَمَزَجَتْهُ.

"Cukuplah bagi Anda bahwa Shafiyah itu orangnya begini, begini." Maksudnya tubuhnya pendek. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Engkau telah mengucapkan suatu perkataan yang bila dicampur dengan air laut niscaya dia akan merubahnya." (HR. Abu DawuTd).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Al-Imam asy-Syafi'i berkata, "Apabila seseorang ingin berbicara, maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, apabila telah jelas maslahatnya, maka dia berbicara, dan apabila ragu-ragu, maka dia tidak berbicara sampai jelas maslahatnya." Dalam Shahih al-Bukhari: Dari Sahal bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

مَنْ يَضْمَنُ لِيْ مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ.

"Barangsiapa yang memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) kejahatan lisan yang berada di antara dua tulang rahangnya, dan kejahatan kemaluan yang berada di antara kedua kakinya, niscaya aku akan memberikan jaminan surga kepadanya." (HR. al-Bukhari).

 

 

Meraih Ibadat Iktikaf

Sebulan di Masjid Nabawi

 

 عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلاً جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ وَأَيُّ اْلأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟  فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخٍ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا،  وَمَنَ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلأَ اللَّهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى يَتَهَيَّأَ لَهُ أَثْبَتَ اللَّهُ قَدَمَهُ يَوْمَ تَزُولُ اْلأَقْدَامِ.

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar, bahawa seorang lelaki menemui Rasulullah SAW seraya bertanya 'Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dikasihi oleh Allah? Dan apakah amal bakti yang paling disukai Allah?

Baginda Rasulullah bersabda "Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain, amal perbuatan yang paling dicintai Allah ialah "kegembiraan" yang anda ciptakan di dalam hati si muslim, atau anda menghilangkan kesusahannya, atau anda bayarkan hutangnya, atau anda menghilangkan perasaan lapar daripadanya. Jika aku pergi bersama saudaraku seagama menunaikan satu hajatnya adalah lebih kusukai dari ibadat iktikaf di masjid ini yakni Masjid Medinah selama satu bulan.

Sesiapa yang dapat menahan dan menyekat emosi kemarahannya, nescaya Allah SWT akan menutupi cacat celanya. Sesiapa yang mampu menahan perasaan marahnya (sekiranya ia ingin melakukannya ia mampu meneruskannya), nescaya Allah SWT akan mamenuhi perasaan redha di dalam hatinya pada hari kiamat. Sesiapa yang berjalan bersama saudaranya muslim untuk menunaikan satu hajatnya sehingga ia melaksanakannya dengan sempurna, nescaya Allah SWT akan menetapkan kakinya pada hari yang mana semua kaki manusia akan tergelincir.

Sesungguhnya perangai yang buruk akan merosakkan amal ibadat sepertimana cuka akan merosak madu". Hadis riwayat Tabrani dan Ibnu Abid Dunia.

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

 ‹‹ مَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَنْتَصِرَ دَعَاهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي حُورِ الْعِينِ أَيَّتَهُنَّ شَاءَ ››

Ertinya "Sesiapa yang berjaya menahan kemarahannya sedang ia mampu untuk memperoleh kemenangan, Allah SWT akan memanggilnya di hadadapan himpunan manusia (pada hari kiamat) supaya ia diberi Allah pilihan "bidadari" siapa yang diingininya".

 

 

 

No comments: